Sabtu, 10 November 2012

SiRaSe Produktif


Kampung Produktifku untuk Indonesia
Sederetan anak-anak kecil dengan suara gaduh saling mengelurkan canda tawanya, sedang berjalan kaki ramai-ramai. Di terik matahari siang , mereka baru saja pulang dari sekolah. Mereka adalah anak-anak kampungku , desa Gedebeg, kab. Blora, Jawa Tengah.. Mereka adalah anak-anak yang nantinya akan memajukan desa kami,dan yang akan meningkatkan harga diri orang tuanya. Di sana terdapat sebuah Sekolah Dasar yang letaknya jauh di pinggir desa,di tengah-tengah sawah nan luas dan berjarak kurang lebih 1 km dari desa, SD N GEDEBEG 1 namanya.SD yang dulu pernah aku tempati, SD yang tersimpan kenangan dan memori indahku dulu, dan SD yang aku harapkan dapat menjadi fasilitas untuk mencetak kader-kader sukses kedepannya. Sebagian besar atau bisa di bilang seluruh penduduk desaku adalah seorang petani. Bayangkan?!! Berapakah pendapatan mereka?  Apakah mereka mampu menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah mewah? Di sekolah yang di penuhi dengan sarana lengkap?. Di SD inilah kami bergantung, menggantungkan nasib anak-anak kami untuk setidaknya mengenal dunia luar, mengembangkan potensi mereka, dan menjadi seorang yang lebih baik dari orangtua-orangtua mereka, dengan harpan mreka nantinya dapat berkontribusi  untuk desa.
Tapi itu semua adalah harapan, harapanku terhadap kampung produktifku. Hidup di dunia pasti ada seleksi alam. Seleksi yang nantinya akan menghasilkan orang-orang yang benar-benar mempunyai niat, kemauan, serta usaha. Dan itu semua terbukti di desaku. Anak-anak yang sebetulnya mempunyai potensi dan semangat tinggi, kandas pendidikannya di tengah-tengah jalan hanya karena ekonomi, ekonomi, dan ekonomi. Hanya beberapa anak yang dpat melanjutkan studinya, hanya beberapa anak yang mempunyai peluang lebih besar untuk meraih mimpi-mimpinya. Maka dari itu hanya sebagian anak yang mampu dan berani bermimpi dan berangan – angan. Sesengguhnya pada dasarnya kita hidup harus berani bermimpi karena dengan kita berani bermimpi, kita telah berani menentukan dan mengkonsep masa depan kita, kelak kita akan jadi apa?. Dengan bermimpi kita juga dapat mengenggam dunia di tangan kita, tetapi mereka tidak tidak mau bermimpi dan mempunyai angan – angan yang tinggi, yang ada dalam diri mereka hanya rencana dan hayalan belaka yang tidak akan jadi nyata tanpa adanya usaha. Walaupun mereka hanya anak seorang petani dan tidak dapat melanjutkan sekolahnya kejenjang yang lebih tapi ditangan merekalah kemajuan bangsa Indonesia ini.  Pernahkah mereka berfikir bahwa pekerjaan mereka adalah mulia dan sangat menentukan kemakmuran banyak orang. Bayangkan jika tidak ada petani, apa yang akan dimakan oleh kita??
Dikampung kecil itulah sesungguhnya titik berat kemakmuran masyarakat ini. Dikampung kecil itulah terdapat potensi yang terpendam tanpa disadari oleh khayalak banyak. Dengan seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman. Kampong kecil itu akan menjadi kampung produktif yang akan berkontribusi membangun kemajuan bangsa ini. Di kampung itu juga tersimpan bibit – bibit dan potensi yang akan berkontribusi penuh untuk bangsa ini dan ditangan generasi muda itulah kita bersama – sama bejalan dan membangun bangsa ini. Bersama generasi – generasi muda itulah tersimpan potensi – potensi yang besar  yang dapat membuat mimpi – mimpi menjdi kenyataan. Yang membuat harapan bukan lagi harapan sesaat. Itu semua menjadi pr untuk kita bersama yang peduli akan nasib generasi – generasi muda yang mempunyai potensi yang terpendam didalam sebuah pedalaman, di sebuah kampung kecil yang sebenarnya penuh dengan asset berharga untuk membangun bangsa ini dan mampu berperan dan berkontribusi besar.
Ya……….memang ini tugas bersama, bagaiman cara kita membangun potensi – pitensi yang terpendam itu dalam desa yang kecil dan dipedalaman. Yang akan berubah menjdi suatu desa yang produktif dan besar serta dengan kemajuan teknologi bersama potensi – potensi itu. Semua ada di desa  Gedebeg desa yang akan maju dengan potensi yang terdpendamnya dan menjadi kampung produktif yang berkontribusi penuh dalam membangun bangsa ini.

Tidak ada komentar: