Krisis
Keteladanan Melanda Indonesia
Dengan kecantikan diri kita akan
lebih terang dari matahari, dengan kemuliaan akhlak kita lebih harum dari
kasturi, dengan kerendahan hati kita lebih tinggi dari rembulan, dan dengan
kasih sayang kita lebih sejuk dari air hujan. Maka rawatlah ridho yang Allah
berikan kepada kita dengan qona'ah (menerima), jagalah kehormatan diri kita
sebagai wanita dengan hijab (penutup aurat).
Sebagai muslim yang
sebenarnya hendaknya kita harus patuh terhadap apa yang diperintahkan dan apa
yang dilarang oleh Allah SWT. Ketahuilah bahwa perhiasan pada umat bukanlah
emas permata ataupun berlian, melainkan dua rakaat dipenghujung malam
(tahajud), haus karena puasa, sedekah tersembunyi yang hanya diketahui oleh
Allah, air mata hangat yang menghapus dosa, sujud panjang di atas sajadah, dan
malu kepada Allah di kala tergoda oleh bisikan syeitan.
Kenakanlah pakaian taqwa, maka kita
akan menjadi wanita tercantik atau lelaki didunia tertampan meski baju kita
compang-camping, pakailah jilbab yang menutup aurat bagi wanita , maka akan
menjadi wanita teranggun didunia meski kita tampa alas kaki karna itulah syarat
kita untuk menjadi muslimah yang sebenarnya. Hinarilah gaya hidup orang-orang
hedonisme, orang kafir, karena mereka
adalah bahan bakar Neraka jahanam yang digambarkan Allah dalam firman-Nya yan
artinya:
“Tidaklah ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang
paling celaka”
Perkembangan Teknologi yang sangat pesat tidak selalu
menimbulkan efek positif. Peristiwa ini terlihat dari perkembangan bangsa sejak
sebelum kemerdekaan sebelum berlangsung. Masih teringat jelas bahwa kemerdekaan
Indonesia adalah buah dari gerakan pemuda Indonesia yang dimulai sejak 1902
dengan berdirinya Budi Utomo. Mulai dari gerakan kepemudaan Indonesia itu
hingga akhirnya muncullah para pemimpin yang berhasil memproklamasikan
kemerdekaan 1945.
Namun pada perkembangannya pasca Indonesia merdeka hal ini
tidak sejalan dengan
Disadari atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara kita saat ini sedang dilanda krisis keteladanan,
di mana dalam kehidupan keseharian kita masih sering melihat fenomena yang
cukup memprihatinkan jika dilihat dari sisi aqidah Islam. Degradasi sikap dari
sebagian orang yang seharusnya menjadi teladan di tengah-tengah kehidupan
bermasyarakat kini sudah mulai luntur bahkan mungkin telah hilang.
Padahal Allah SWT telah mengingatkan kita dalam menjalani
seluruh aspek kehidupan ini agar kita meneladani kehidupan Rasulullah Saw
karena,
“Sungguh pada diri
Rasulullah itu teladan yang baik bagi kamu, bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan hari kemudian dan banyak mengingat Allah (QS. Al Ahzaab, 33:21).
Dan, Rasulullah Saw
telah berpesan kepada kita lewat sabdanya:
“Aku tinggalkan untuk
kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegang dengannya, yaitu Kitabullah
(Al Qur’an) dan sunnah Rasulullah Saw (HR. Muslim)
Di tengah-tengah kehidupan yang sedang dalam krisis keteladanan , kini sudah seharusnya
kita mau mencoba kembali membuka sejarah kehidupan para sahabat Rasul yang
penuh perjuangan, pengorbanan dan kemuliaan.
Banyak sekali umat islam yang salah mengambil teladan,,yang seharusnya
ia teladani yaitu Rosululloh
Barang
siapa yang memberikan contoh yang baik dalam Islam maka baginya pahala atas
perbuatan baiknya dan pahala orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat.
Yang demikian itu tidak menghalangi pahala orang-orang yang mengikutinya
sedikitpun. Dan barang siapa yang memberikan contoh yang buruk didalam Islam
maka baginya dosa atas perbuatannya dan dosa orang-orang yang mengikutinya
hingga hari kiamat. Yang demikian itu tanpa mengurangi sedikitpun dosa
orang-orang yang mengikutinya” (HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar